Kamis, 25 Juli 2019

Moralitas Tanpa Batas



RUNTUHNYA MORALITAS BANGSA
Oleh : Muh. Arifinoto, S.Pd.
Guru PPKn SMK Muhammadiyah Kesesi, Kab. Pekalongan

Kehidupan manusia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, berbagai teknologi berkembang diseluruh dunia, yang harapannya bisa memudahkan kehidupan manusia. Tetapi itu semua sangat berbanding terbalik terhadap pola perilaku manusia. Pola perilaku manusia mengalami perubahan dinama nilai-nilai moralitas tidak di junjung lagi. Keadaan itu biasa sebut dengan degradasi moral.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, degradasi berarti kemunduran, kemerosotan atau penurunan dari suatu hal, sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang.

Kali ini kita akan membahasnya dalam konteks Bangsa Indonesia. Di tahun 2019, Indonesia sudah menginjak usianya yang ke-74, namun jika dilihat dari pola perilaku masyarakatnya, apakah Indonesia termasuk negara yang cukup dewasa ?
Banyak hal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju. Salah satunya dapat dilihat dari pola tingkah laku masyarakatnya yang dapat bertindak secara dewasa atas dirinya sendiri maupun orang lain. Jika dilihat dari banyaknya fenomena remaja saat ini, apakah Indonesia bisa disebut semakin dewasa dengan umurnya yang sudah menginjak angka 74 ?. Fenomena remaja yang terjadi menunjukkan bahwa adanya degradasi moral yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia.

Bisa kita lihat di berita maupun kita rasakan secara langsung akhir-akhir ini siswa banyak yang melakukan tindakan-tindakan amoral, seperti siswa berani melawan gurunya, bahkan ini terjadi beberapa waktu yang lalu di Kabupaten Pekalongan dan sampai masuk pemberitaan nasional, dan masih banyak kejadian lain yang belum terekpos.

Disisi lain masa depan suatu bangsa sesungguhnya dipegang oleh para pemudanya tak lain merupakan masyarakat yang berada pada usia remaja, maka dari itu penting sekali bangsa ini untuk meningkatkan kualitas para pemudanya untuk Indonesia yang lebih baik.

Hal yang menyebabkan terjadinya degradasi moral ini karena adanya globalisasi yang semakin masuk ke Indonesia. Dengan adanya globalisasi seharusnya bisa meningkatkan moral pemuda Indonesia, jika diimbangi dengan pengetahuan dan tindakan preventif yang kuat dari manusia itu sendiri. Namun sayangnya generasi muda Indonesia kurang bisa menyaring budaya mana saja yang baik dan sesuai dengan buadaya leluhur Bangsa Indonesia. Seakan-akan semua budaya luar ditelan mentah-mentah oleh pemuda-pemudi kita, entah dari gaya berbusana, tingkah laku sehari-hari serta gaya hidup yang dianggap sebagai sesuatu yang sangat modern dan dapat dibanggakan jika kita dapat menirukannya.

Lalu fenomena remaja apa saja yang umum terjadi saat ini yang sedang menghantui Bangsa Indonesia?

1. Budaya hedonisme yang tinggi
Budaya Lluar terutama budaya barat tidak hanya memiliki dampak positif di dalamnya, namun mereka juga memiliki budaya negatif yang patut dihindari generassi muda kita, salah satunya adalah budaya hedonisme atau gaya hidup yang mengutamakan kesenangan dan kenikmatan dunia. Budaya ini seiring berjalannhya waktu semakin disukai oleh remaja Indonesia. Mereka lebih suka untuk hura-hura atau mencari kesenangan dunia yang berlebihan seperti party atau hang out.

2. Pola berpakaian
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, saat ini kita lebih sering menjumpai remaja perempuan menggunakan pakaian yang serba mini seperti memakai hotpants dan tanktop. Seakan-akan budaya memakai pakaian ketat dan mini yang lebih menonjolkan lekuk bagian tubuh saat ini sudah dianggap lumrah oleh mereka, padahal yang namanya pikiran laki-laki terhadap wanita yang memakai pakaian mini dari dulu sampai saat ini sama saja.

3. Menurunnya sikap sopan santun terhadap orang lain
Budaya leluhur Indonesia yang sangat memegang budaya sopan santun antar satu sama lain terutama dengan orang yang lebih tua dari kita haruslah tetap dilestarikan. Budaya tersebut dapat membatasi diri ktia dari perbuatan semena-mena dan kita bisa lebih menghargai pendapat orang lain. Namun dengan mencontoh budaya asing yang liberal, banyak remaja yang sudah tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Contohnya saja, saat ada remaja berjalan melewati orang tua sedang duduk, tak jarang kita menemukan bahwa sebagain dari remaja tidak menundukan badan ataupun kepala saat berjalan. Bahkan ada beberapa yang tidak menoleh sedikitpun terhadap apa yang dilewatinya.
Dari beberapa paparan di atas sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap nasib penerus bangsa ini. Tidak hanya orang tua mereka yang perlu membenahi hal tersebut, namun dari diri kita sebagai pendidik sudah menjadi kewajiban untuk berperan lebih aktif lagi dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik kita. Karenan nasib suatu Bangsa akan selalu berada di tangan pemuda-pemudanya. Salam Indonesia Merdeka.!!!

Karanganyar, 25 Juli 2019